Pesawaran – Tokoh Masyarakat Kabupaten Pesawaran Erland Syofandi mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Lampung untuk turun ke bawah terkait semrawutnya pekerjaan pembangunan jembatan Way di Desa Gunung Sugih Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran yang dinilai membahayakan pengendara.
Jembatan tersebut menurut Erland pada awalnya tidak memiliki masqlah, justru pada akhir tahun 2022 semenjak dibangun ulang menjadi masalah karena gundukan tanah pasca selesai membuat banyak pengendara yang kesulitan saat melintas.
“Bahkan sudah ada yang kecelakaan di sana, dibangun itu kan dengan anggaran Rp 651 juta, sekarang malah menimbulkan masalah,” sesal Erland saat ditemui di kediamannya, Senin (20/3)
Erland mengatakan, masyarakat Kabupaten Pesawaran tentu sangat senang ada pembangunan di wilayahnya, namun kata Erland pembangunan di Desa Gunung Sugih itu patut dipertanyakan.
“Kalau pekerjaannya dilakukan dengan baik hasilnya pasti baik, kalau sudah banyak yang celaka perlu diperiksa itu rekanannya, kok dibangun malah membuat masyarakat sengsara,” kata dia.
Untuk itu, Erland meminta baik APH maupun Dinas terkait memanggil Rekanan yang mengerjakan proyek jembatan tersebut, dirinya berujar bukan tidak mungkin terdapat kerugian negara dalam pembangunan jembatan tersebut.
“Saya minta Rekanan yang bertanggung jawab atas proyek itu diperiksa, sudah sesuai atau belum, ini semua guna kemaslahatan masyarakat, ” pungkasnya.
- Belum ada jawaban dari pihak pemborosan karena saat dihubungi berkali-kali tidak memberikan respon